Sabtu, 13 Juni 2009

Mandar. Jika mendengar kata yang satu ini rasanya masih begitu asing di telinga sebagian masyarakat kita khususnya masyarakat Indonesia keseluruhan, karena kata mandar belum begitu eksis di Indonesia dan hanya sebagian orang saja yang tahu tentang keberadaan suku ini.
Mandar merupakan nama dari sebuah suku yang ada di Sulawesi Barat. Keberadaan Suku ini tepatnya mencakup wilayah Kab. Polman , Kab. Majene dan Kab. Mamuju, masyarakat suku mandar tersebar di seluruh kawasan tadi.

Masyarakat asli suku mandar pada umumnya berprofesi sebagai nelayan tradisional, dan sebagian lagi meneghidupi keluarga mereka dengan berkebun.
Agama yang di anut suku ini mayoritas Muslim dan bahkan hingga mencapai 99,99% dari jumlah penduduknya.

Bahasa yang digunakan masyarakat mandar dan bahasa mandar mamuju. Bahasa mandar dan bahasa Mandar Mamuju sebenarnya mempunyai banyak kesamaan namun tetap saja berbeda, contohnya dalam bahasa mandar penebutan untuk rumah mereka menyebutnya “ Boyang “ sedangkan pada bahasa mandar mamuju rumah itu sendiri adalah “ Sapo “.

Mengenai sejarah keberadaan suku mandar saya juga kurang paham betul bagaimana proses dan kronologisnya namun yang saya tahu, suku mandar juga masih sangat kental dengan keningratan (darah biru).


Yang mengagumkan dari suku mandar yaitu dari kelihaian mereka dalam mengarungi samudra atau melaut, keahlian itu turun-temurun dari nenek noyang meraka terdahulu, mengenai kelihaian mereka sudah tidak diragukan lagi, seperti akhir-akhir ini penelitian yang dilakukan orang luar negeri mengenai persebaran manusia di benua Asia, mereka menggunakan bantuan orang mandar untuk mengarungi lautan menggunakan perahu yang benar-benar tradisional.
Bukti lain dapat kita lihat dari begitu banyaknya varian perahu-perahu yang merupakan perahu asli dari tanah mandar , taruhlan contoh yang paling terkenal Dari seluruh perahu yang ada, yaitu perahu “Sandeq”.
Perahu sandeq ini merupakan salah satu jenis perahu asal tanah mandar yang merupakan kebanggaan bagi masyaraklat mandar, karena perahu ini begitu tangguh mengarungi lautan biru meskipun bentuknya terbilang sederhang.
Tekstur perahu ini hamper sama dengan perahu pada umumnya hanya ada sedikit pembeda, lebih jelasnya lihat gambar.
Reflika-reflika perahu ini kini banyak dijumpai di kawasan Sulawesi Barat karena telah menjadi ikon dari kawasan Sulawesi Barat.
untuk melestarikan karya orang madar ini kini pemerintah Sulawesi Barat selalu mengadakan lomba dalam berbagai ajang, dan sekarang ini kegiatan itu menjadi rutin diadakan tiap tahunnya. Terkadang ketika HUT RI atau Hari jadi provinsi Sulawesi Barat . Jadi jika ingin menyaksikan perahu sandeq berkumpul di satu tempat dan berpacu kecepatan, maka datang saja ke Sulawesi Barat pada hari special tadi!

Berbicara masalah profil tidak lengkap rasanya jika tidak menegenal juga kulinernya, makanan khas suku mandar yang paling terkenal di mandar adalah “jepa”,
dalam bahasa mandar mamuju yaitu “kalumpang”, makanan ini bentuknya lebar pipih berbentuk cakram dan berbahan dasar ubi kayu (singkong) yang diparut, namun ada juga yang membuatnya dengan bahan dasar sagu.
Jepa ini sangan lezat jika disantap beserta ikan yang dimasak dengan kuah, ditambahkan asam mangga dan sedikit rempah serta sedikit minyak.
Orang mandar menyebutnya “ Bau Piapi “, pasangan makanan ini tidak dapat dipisahkan dari suatu hidangan. Silahkan coba berkunjung ke Tanah mandar jikalau penasaran dengan rasanya, dijamin tidak rugi.